Media Pembelajaran bahasa Jerman
Kegiatan pembelajaran yang
baik, tidak terlepas dari metode pembelajaran yang baik pula. Metode
pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar yang perlu
dikuasai oleh pengajar. Dalam hal ini, pembelajaran bahasa asing terutama
bahasa Jerman harus dikemas dalam bentuk pembelajaran yang menarik. Oleh karena
itu, perlu adanya media pembelajaran yang baik pula.
Kesesuaian pemilihan media
pembelajaran dengan kebutuhan dan perkembangan pembelajar, dapat memengaruhi
ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karenanya, pemilihan dan pemanfaatan
media sebagai alat bantu harus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
pembelajar. Salah satunya adalah pengguaan media flash card sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa.
Flash card adalah media pembelajaran dalam
bentuk kartu bergambar yang ukurannya bisa
disesuaikan dengan keadaan siswa yang dihadapi. Gambar-gambar yang ada pada flash
cardmerupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap
gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya. Media ini disajikan untuk meningkatkan berbagai aspek, di antaranya; belajar membaca dini,
mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian, meningkatkan perbendaharaan dan
penguasaan kosakata.
Klasifikasi Media menurut Seels
dan Glasgow (1990)
1. Media Tradisional
a. Visual yg diproyeksikan: OHP,
slides, filmstrips
b. Visual yg tak diproyeksikan:
gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, papan info
c. Audio: rekaman piringan, pita
kaset
d. Penyajian multimedia: slide
plus suara, multi image
e. Visual dinamis yg
diproyeksikan: film, TV, video
f. Cetak: buku teks, modul, teks
terprogram, workbook, majalah ilmiah, hand-out
g. Permainan: teka-teki, simulasi,
board game
h. Realia: model, specimen
(contoh), manipulatif (peta, boneka)
2. Media Teknologi Mutakhir
a. Berbasis telekomunikasi:
telekonferensi, kuliah jarak jauh
b. Berbasis mikroprosesor: CAI,
computer game, program interaktif, hypermedia, CD
(sumber : http://marlianipsamaa.blogspot.com/2013/01/media-pembelajaran-bahasa-jerman.html)
Ada pula pembelajran bahasa jerman dalam media musik
Ada pula pembelajran bahasa jerman dalam media musik
Dalam pembelajaran dengan lagu,guru hendaknya mempertimbangkan jenis nyanyian atau lagu apa yang sesuai dengan pembelajar. Hal ini penting diperhatikan agar pembelajar mempunyai motivasi ,minat serta bersifat positiv terhadap materi yang diajarkan.
Ada beberapa kriteria dalam memilih lagu yang cocok untuk digunakan dalam pembeajaran bahasa asing , antara lain :
1. Musik dan irama sebuah lagu sebaiknya tidak mempengaruhi atau mendominasi pembelajar, karena hal ini dapat mengurangi pemahaman pembelajar tehadap lagu tersebut.Adapun faktor-faktor yang dapat menyulitkan pembelajar untuk dapat mengerti sebuah lagu adalah :
· Musik pengiring (backsound) terlalu keras sehingga menutupi suara penyanyi.
· Lagu yang dinyanyikan secara cepat dan dibuat-buat.
· Dialek.
2. Perpaduan musk ,irama dan teks hendaknya serasi dan teks lagu ditonjolkan sedangkan musik hanya berfungsi sebagai pengiring.
3. Teks lagu hendaknya jelas dan tidak terlalu sulit untuk dipahami serta mudah bagi pembelajar untuk ikut menyanyikan .Selain itu harus pula diperhatikan beberapa hal yang menyangkut pembelajar itu sendiri,yakni :
· Taraf penguasaan bahasa asing yang dipelajarinya,tingkat pemula atau lanjutan.
· Usia pembelajar,remaja atau dewasa,serta
· Minat pembelajar terhadap lagu-lagu tertentu.
Penggunaan nyanyian dalam pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman tidak hanya menyangkut aspek menyimak,berbicara dan kosakata,melainkan juga struktur dan aspek budaya. Melalui nyanyian berbagai aspek budaya suatu negara dapat diperkenalkan.Dalam belajar bahasa asing penggunaan nyanyian atau musik memungkinkan pembelajar untuk mencapai tujuan akhir dalam proses belajar mengajar, yakni kemampuan memahami bahasa asing tersebut baik dari segi struktur maupun kosakatanya.Latiahan-latijan struktur dengan menggunakan nyanyian dapat membiasakan pembelajar menggunakan kata-kata atau ungkapan-ungkapan dalam bahasa asing.
Dalam pembelajaran melalui lagu suasana belajar dikelas lebih santai dan menyenangkan,sehingga dapat mengurangi ketegangan dan perasaan takut pembelajar untuk berbicara dan mengerjakan latihan-latihan.Pembelajar lebih termotivasi untuk belajar ,materi yang diajarpun mudah terserap dan dihafal,karena tanpa sadar mereka akan terus mengulanginya dengan menyanyikanya.
Adapun prosedur atau cara-cara ketika kita (guru) menggunakan media lagu atau musik dalam pembelajaran bahasa Jerman, antara lain sebagai berikut :
Cara I
· Memberikan teks lagu yang tidak lengkap,lalu memperdengarkanlagu yang bersangkutan sebanyak tiga kali.
· Setelah teks lagu tersebut sudah terisi, barulah siswa diminta menyanyikan lagu bersama-sama.
· Setelah itu, peserta didik mendiskusikan isi dari lagu tersebut,
· Dan yang terakhir adalah memberikan pertanyaan sesuai dengan isi lagu yang telah didengar dan dinyanyikan bersama itu.
Cara II
· Teknik yang kedua, dengan memberi guntingan teks lagu. Guntingan ini lalu dimasukan kedalam amplop sebelum lagunya diperdengarkan.
· Peserta didik membuka amplop yang syairnya masih tidak beraturan ,dan tugas mereka adalah menyusun syair lagu tersebut sesuai dengan apa yang mereka dengar.
· Setelah lagu tersusun dengan benar,peserta didik menyanyikan secara bersama-sama.
Kedua teknik itu efektif dalam penerapan pendidikan berkarakter positif dalam konteks menjawab pertanyaan dan pengendalian emosi. Guru memang harus mempertimbangkan lagu yang akan dipilih sebagai media pembelajarannya. Lagu itu misalnya lagu yang belum pernah didengar siswa, pengucapannya juga cukup jelas, dan tentunya disukai remaja.
Adapun beberapa contoh lagu biasa yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman,diantaranya :
1. Das Spiel (Anett Lousian)
Lagu ini digunakan untuk melatih penggunaan preposisi Dativ ,karena dalam lirik lagu ini terdapat banyak preposisi yang diikuti dengan dativ, seperti yang terdapt pada lirik berikut :
Du willst mich für dich
Und du willst mich ganz
Doch auf dem Neveau’
Macht’s mir keinen spaβ,
Du füllt mich nicht aus,
Ich fühl mich zu Haus
Nur zwischen den Stühlen
Ich will doch nur spielen
Ich tu doch nichts
Daβ du wegen mir
Irgendwen verläβt,
Dalam sebagian lirik ini saja terdapat dua preposisi yang diikuti Dativ, yaitu :zwischen dan wegen.Selain yang terdapat pada bait ini masih ada juga poreposisi lain yang terdapat pada lirik-lirik selanjutnya , yakni seperti kata von …, bi s, unterdan vor. Pengajar dapat menjelaskan mengenai preposisi-preposisi tersebut beserta keterangan lainya yang lebih jelas misalkan preposisi wegen.Wegen menjadi Dativapabila yang mengikutinya adalah person.
2.Liebt Sie Doch So Wie Ich(Christina Stürmer)
Melalui lagu ini siswa dapat belajar ataupun mengulangi pembelajaranya dalam menggunakan kalimat perfekt, karena dalam lagu ini terdapat beberapa kalimat yang merupakan kalimat perfekt, diantaranya lirik berikut ini :
Auf einmal war sie da
Ganz ohne jede Waenung
Und ama amfang hab ich noch
Über sie gelacht
Habe nicht kapiert
Was da mit uns passiert
Erst eine nach zu spat
Bin ich dann aufgewacht,
Dari bait tersebut pengajar dapat menjelaskan bagaimana pembentukan kalimat perfekt ,terutama untuk pembentukan kata kerja yang teratur dan tidak teratur serta bagaimana dan kapan sebuah kata harus menggunakan sein dan haben.Seperti kalimat “ Und am amfang hab ich noch über sie gelacht “. Ini merupakan salah satu kalimat perfekt yang ada pada bait tersebut . Pada bait tersebut terdapat kata gelacht yang berasal dari kata lachen.
Lachen merupakan salah satu kata kerja teratur yang untuk pembentukan perfektnya tinggal ditambah dengan -ge dan –t pada awal dan akhir kata.Kata ini juga merupakan kata kerja yang menggunakan haben karena pada kata kerja ini tidak terdapat pergerakan ataupun perubahan kedudukan.
3.Wenn ich nicht mehr da bin (Christian Franke)
Lagu ini sangat cocok untuk melatih pelafalan (aussprache),seperti contoh dalam bait berikut ini :
Die Nacht ist kalt. Und die Angst
Legt sie wie Blei um den Hals
Ich lauf die Straβen entlang
Und ich seh’ kein Gesicht,
Das mir Trost geben kann.
Sie sagte : “Sterben ist leicht,
war auch der Weg ziemlich weit”
Sie war sop unheimlich stark,
Als sie sagte :
“Ich glaub’, es wird Nacht”…
“Wenn ich nicht mehr da bin,
Geh’du den Weg für mich.
Leb du für uns beide
Und wein’nicht mehr um mich.
Wenn ich nicht mehr da bin,
Bleibt die Welt nicht steh’n.
Ich wart’ auf Dich am Ende der Zeit,
Bis wir uns wiederseh’n.”
Er sprach von “Schicksal” und so-
Der Arzt in seinem Büro.
Es täte ihm schrecklich leid,
Daβ alles vergeht,
Selbst der schmerz mit der Zeit.
Ich hab’ nach Antwort gesucht
Und das Wort “Schicksal” verflucht,
Mein Gott,warum grade sie??
Verstehen werd’ ich das wohl nie.
Manfaat yang peserta didik dapatkan setelah menyimak lagu dan lirik ,antara lain :
· Melatih kemampuan menyimak (hören),
· Menambah kosakata baru,
· Melatih konsentrasi,
· Melatih pelafalan (aussprache) yang benar,
· Dapat menghilangkan penat,dan
· Menambah koleksi lagu bahasa Jerman.
Adapun faktor yang menjadi penghambat peserta didik dalam menyimak lagu dan liriknya pada saat pembelajaran adalah :
· Pelafalan pada lagu (aussparache) kurang jelas,
· Kurang memahami kosakata yang terdapat pada lirik lagu,
· Kurangnya konsentrasi,
· Lagu yang terlalu cepat,
Adapun faktor pendorong peserta didik dalam menyimak lagu dan lirik pada saat pembelajaran adalah :
· Ingin menambah kosakata baru,
· Menyimak dengan lagu lebih menarik,
· Lagu dapat menghilangkan kejenuhan,
· Ingin mengetahui makna daritiap lirik lagu sehingga dapat melatih pelafalan (aussprache) yang benar dalam bahasa Jerman.
Dalam pembelajaran melalui lagu suasana belajar di kelas lebih santai dan menyenangkan ,sehingga dapat mengurangi ketegangan dan perasaan takut pembelajar untuk berbicara dan mengerjakan latihan-latihan. Pembelajar lebih termotivasi untuk belajar dan materi yang diajari pun mudah diserap dan dihafal, karena tanpa sadar mereka ajan terus mengulanginya dengan menyanyikanya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
· Musik memberikan rangsangan terhadap jalinan antara neuron, sehingga neuron yang bertau tan akan meningkatkan kemampuan matematika dan emosi.
· Musik merangsang pikiran.
· Musik memperbaiki konsentrasi dan ingatan.
· Musik membuat siswa lebih pintar.
· Musik meningkatkan aspek kognitif.
· Musik membangun kecerdasan emosional.
· Siswa yang mendapat pendidikan musik jika kelak dewasa akan menjadi manusia yang berpikiran logis, sekaligus cerdas, kreatif dan mampu mengambil keputusan dan mempunyai empati.
· Dengan pendidikan musik, anak memperoleh stimulasi yang seimbang antara belahan otak kiri dan belahan otak kanan, artinya terdapat keseimbangan antara aspek kognitif dan aspek emosi.
(sumber : http://opixdarut.blogspot.com/2013/01/media-lagu-dalam-pembelajaran-bahasa.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar